loading...

Inas Sebut Prabowo Tukang “Hoaks Bombastis” dan Perkataan Prabowo Merupakan Suatu Penghinaan!

loading...


Ucapan yang keluar dari mulut Prabowo sering menarik perhatian masyarakat biasa maupun politikus. Salah satunya adalah saat Prabowo mengatakan kalau jumlah Profesor Fisika di Indonesia sangat sedikit.

"Kita hanya memiliki satu profesor fisika, hanya satu, coba bayangkan. Di abad 21, abadnya ilmu pengetahuan dan teknologi. Lalu bagaimana kita mau bersaing di bidang ilmu pengetahuan?" ungkapnya dalam acara Indonesia Economic Forum, di Hotel Shangri-La, Rabu (21/11) lalu.

Salah satu timses Prabowo - Sandi mengatakan kalau perkataan Prabowo tersebut adalah bentuk sentilan yang ditujukan ke pemerintah. Timses Prabowo - Sandi ini mengatakan kalau mereka miris melihat pengembangan riset Indonesia ketinggalan dari negara lain.

"Terkait ucapan Pak Prabowo, itu bentuk sentilan agar negara ini harus serius untuk bersaing. Investasi di riset dan pengembangan kita saja cuma 0.5%-1% APBN. Sama Thailand dan Vietnam saja, kita sudah ketinggalan sejauh tujuh tikungan obat nyamuk, apalagi sama Inggris atau Amerika Serikat. Kalau cara mengelola negara seperti sekarang, masih ada Profesor fisika saja udah bagus," kata Jubir Prabowo-Sandi, Faldo Maldini, Sabtu (24/11/2018).

Perkataan Prabowo ini langsung dibantah oleh salah satu kader Hanura. Kader Hanura ini juga menyebut kalau perkataan Prabowo merupakan suatu penghinaan dan penistaan di bidang intelektual Indonesia.

"Pernyataan Prabowo ini adalah penistaan dan penghinaan terhadap intelektualitas bangsa Indonesia yang seolah-olah bodoh dan tidak punya kemampuan untuk mempelajari fisika, padahal Indonesia banyak memiliki ilmuwan baik yang berkiprah di dalam negeri maupun di luar negeri," kata Ketua DPP Hanura Inas Nasrullah dalam keterangan tertulis, Sabtu (24/11/2018).

Bukan hanya itu saja, Inas juga mengatakan kalau Prabowo hanya bisa menunjukkan kelasnya sebagai seorang tukang hoaks. Bahkan, Inas berani menyebut Prabowo sebagai tukang hoaks yang bombastis.

"Prabowo kembali menunjukkan kelasnya, yakni kelas hoax bombastis, karena setiap pernyataannya layaknya bom di siang bolong tapi ternyata isinya hoax," ujar Inas, yang juga masuk bagian Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin.

Inas juga menyebut kalau sebenarnya Indonesia memiliki banyak Profesor di bidang Fisika. Inas pun membeberkan 5 di antaranya, yaitu:


Prof. Panthur Silaban Ph.D, guru besar fisika teori Institut Teknologi Bandung per Januari 1995 dan dikenal sebagai fisikawan pertama Indonesia (bahkan Asia Tenggara) dalam teori relativitas khususnya Relativitas umum yang tergolong langka di bidangnya.


Prof. Tjia May On Ph.D, guru besar Fisika Institut Teknologi Bandung, menekuni bidang partikel kuantum dan kosmologi relativistik, dan kemudian penelitian polimer, optik nonlinier, superkonduktor.


Prof. Freddy Permana Zen, M.Sc, D.Sc, dosen dan peneliti bidang fisika teoretik. Saat ini dia menjabat sebagai profesor bidang fisika teoretik energi tinggi (theoretical high energy physics) di Institut Teknologi Bandung dan menjadi direktur di INDONESIA Center for Theoretical and Mathematical Physics.


Prof. Yohanes Surya Ph.D (lahir di Jakarta, adalah seorang fisikawan Indonesia, juga dikenal sebagai pembimbing TOFI, aktif dalam berbagai pelatihan Matematika dan Fisika GASING (Gampang Asyik dan Menyenangkan).


Prof. Hendry Izaac Elim, sarjana fisika teori tamatan tahun 1995 di UGM, master fisika teori di ITB dan Pada tahun 2005 memperoleh gelar Ph.D dari National University of Singapore (NUS), Professor di Institute of Multidisciplinary Research for Advanced Materials (IMRAM) di Universitas Tohoku, Jepang.

Telak sudah, pernyataan Prabowo langsung dibantah oleh Inas. Lagian, Prabowo mengatakan kalau Indonesia hanya memiliki satu Profesor Fisika saja. Namun, Prabowo tidak menyebut nama Profesor tersebut.

Tiba-tiba saja, kepala media center Prabowo Sandi, Ariseno Ridhwan menyebut kalau perkataan Prabowo tersebut sudah diplintir oleh sejumlah media. Waduh, kok bisa beda ya?


Faldo Maldini yang merupakan Jubir Prabowo – Sandi setuju dengan perkataan Prabowo, tapi kepala media center mengatakan perkataan Prabowo itu sudah diplintir. Masa sama-sama satu kubu, tapi perkataannya sangat berbeda? Kalaupun benar suatu media memelintir perkataan Prabowo, kenapa mereka tidak melaporkan media yang dimaksud?

Oh iya, menurut Ariseno Ridwan, perkataan Prabowo yang benar adalah sebagai berikut:

“Saya pernah berbincang dengan seorang Fisikawan peraih Nobel dari Amerika Serikat saat dia berkunjung ke Indonesia. Dia bercerita mengenai kunjungannya ke Departemen Fisika, Universitas Indonesia, salah satu perguruan tinggi terbaik di Indonesia. Setelah berkunjung kesana, malamnya kami bertemu dan dia bercerita.”

“Seperti Anda semua tahu bagaimana para ilmuwan itu, mereka bukan diplomat, mereka bukan politisi, mereka berkata apa yang mereka pikirkan (apa adanya, blak-blakan). Dan dia bercerita kepada saya, : “Dengan hormat Pak, bagaimana bisa negara anda, negara dengan penduduk terbanyak ke-empat di dunia, dan di perguruan terbaik anda hanya ada satu profesor fisika? Satu!?.”

“Saya menceritakan ini saat saya memberikan ceramah di Fakultas Ekonomi beberapa bulan lalu, pak Dino juga hadir di sana.”

“Ketika saya menceritakan ini di Universitas Indonesia, disana hadir Wakil Rektor, dan dia pertama yang protes : “Tidak benar itu! Tidak benar kalau kita hanya punya satu Ph.D (Doktor) Fisika!” Lalu saya berkata “Baik Pak, bolehkah saya bertanya berapa yang Anda (UI) punya?” Lalu dia menjawab “Kami akan cek.” Bisa Anda bayangkan, seorang Wakil Rektor tidak mengetahui berapa banyak Ph.D (Doktor) yang dia miliki? Sangat sedih”.

Berdasarkan perkataan Prabowo versi mereka, bukan Prabowo yang mengatakan kalau Indonesia hanya punya satu profesor fisika. Melainkan orang asing yang pernah ditemui Prabowo yang berkata seperti itu.

Waduh, yang benar yang mana ya? Bingung saya, apakah media yang memelintir perkataan Prabowo atau malah perkataan Prabowo sudah diedit oleh pendukungnya?


0 Response to "Inas Sebut Prabowo Tukang “Hoaks Bombastis” dan Perkataan Prabowo Merupakan Suatu Penghinaan!"

Posting Komentar